Client kami dari Negeri Jiran Malaysia, atau lebih tepatnya disebut sebagai
Partner, menawarkan tiket untuk menonton MotoGP 2013 tanggal 11-14 Oktober 2013
di Sepang, Selangor, Malaysia. Siapa takut ???. Karena disaat yang bersamaan,
saya juga penggila MotoGP, khususnya Valentino Rossi. Dan disaat yang
bersamaan, kami juga harus prepare untuk Signing Contract yang akan berakhir pada bulan Desember 2013.
Akhirnya kami setting meeting di Malaysia, tepatnya di Shah Alam, kantor
dimana Client / Partner tersebut berada. Dua hari sebelum race day MotoGP, saya segera booking tiket pesawat Firefly pada hari Jum’at. Schedule
penerbangan pesawat ini dari Batam menuju Subang Jaya hanya 4X dalam seminggu,
yaitu pada hari Senin, Rabu, Jum’at dan Minggu. Saya berangkat hari Jum’at. Dan
sesampai di Subang Jaya, kami dijemput oleh Client untuk meeting. Selesai
meeting, kami Check-in di Hotel Grand Summit Jaya, yang juga di siapkan oleh
Client. Duuuhhh… enaknya. Hotel ini juga connecting dengan Mall Summit Jaya,
dan Hotel ini bintang 4.
Selama dua hari kami menonton di Sirkuit Sepang yang dibangun tahun 1999
( Jauh setelah Sirkuit Sentul dibangun, yaitu tahun 1994), dengan panjang
lintasan 5,543 Km (3,44 Mil). Kami menonton mulai dari free practice sampai
racing. Sungguh iri melihat pengelolaan dan management di sirkuit Sepang yang sangat professional,
dengan mengambil lokasi ditengah ladang kebun sawit. Malaysia membangun sirkuit
yang bagus untuk MotoGP dan Formula-1 setiap tahun nya.
Lalu, apa kabar Sirkuit Sentul ??? Bahkan dari informasi yang saya baca dari
media, Thailand di tahun 2015 sudah siap mengadakan MotoGP & Formula-1 di “Buriram
International Circuit”. Bagaimana dengan sirkuit kita ??. Sirkuit Sentul akan
semakin tertinggal dalam perlombaan untuk bisa menyelenggarakan MotoGP dan F-1, jika tidak berbenah secara profesional.
Sirkuit International Sentul, menurut Wikipedia, adalah sebuah sirkuit balap yang terletak di desa Sentul,
kecamatan Babakan Madang, Kabupaten
Bogor, Jawa Barat, Indonesia. Sirkuit ini sering digunakan untuk
menyelenggarakan balap motor serta ajang Asian F-3 dan tercatat pernah menjadi
penyelenggara MotoGP dari tahun 1996 hingga akhir tahun 1997. Entah kenapa
sekarang dihapus.
Usaha dalam
membangun sirkuit Formula Satu yang kedua di Asia setelah Jepang adalah di
Indonesia, pada tahun 1994. Dengan panjang 4,12 kilometer, Sirkuit
International Sentul diharapkan dapat menjadikan Indonesia sebagai salah satu
negara penyelenggara Formula Satu, hingga akhirnya pada tahun 1997, krisis
moneter di Asia menyebabkan hal tersebut menjadi tidak mungkin dilaksanakan.
Rampung pada tahun 1994, fasilitas yang ada kini telah sedikit tertinggal oleh
perkembangan zaman, hingga menyebabkan ia tidak cocok untuk menyelenggarakan
ajang yang super cepat sekelas F-1.
Namun, di sirkuit ini tetap cocok bagi pembalap untuk berkompetisi di ajang Asian Formula 3 Super Series. Setelah diadakan beberapa perbaikan di beberapa bagian sirkuit untuk mencapai standar yang ditetapkan oleh FIA untuk menyelenggarakan balapan seperti A-1 Grand Prix, yaitu tingkat 2 (tingkat 1 adalah standar untuk menyelenggarakan balapan sekelas Formula-1) maka sirkuit sentul akhirnya dapat menyelenggarakan A1 Grand Prix selama dua musim (2005-06 dan 2006-07).
Namun, di sirkuit ini tetap cocok bagi pembalap untuk berkompetisi di ajang Asian Formula 3 Super Series. Setelah diadakan beberapa perbaikan di beberapa bagian sirkuit untuk mencapai standar yang ditetapkan oleh FIA untuk menyelenggarakan balapan seperti A-1 Grand Prix, yaitu tingkat 2 (tingkat 1 adalah standar untuk menyelenggarakan balapan sekelas Formula-1) maka sirkuit sentul akhirnya dapat menyelenggarakan A1 Grand Prix selama dua musim (2005-06 dan 2006-07).
Data Sirkuit Sentul 1994, Panjang
lintasan: 4,12 km (2,56 mil), Lebar lintasan: 15 mtr, Lintasan lurus
terpanjang: 900 mtr, Lisensi sirkuit FIA tingkat 2, 50 garasi pit, 2 tribun
duduk tertutup.
Fasilitas Sirkuit Sentul, Lintasan Grand Prix, Motocross, Autocross dan sirkuit Go-kart, Hotel
internasional bintang tiga, Bungalow, Lapangan golf internasional, Restoran, Pusat
rekreasi. Sayang pengelolaan nya mungkin kurang didukung oleh Pemerintah,
sehingga tidak bisa maksimal…
MotoGP Sepang 2014, saya pasti akan menonton kembali…. Tapi tetap sambil berharap, suatu saat kelak, saya akan menonton MotoGP di Sentul, di Sirkuit milik Bangsa Indonesia. Semoga....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar