MUNGKIN KAH ???
Kisah inspiratif yang di share oleh bp Adi W Gunawan berikut ini:
(Rekan-rekan yang berbahagia. Kisah ini sudah pernah saya posting
di FB dan saat saya membacanya lagi, hati saya kembali tersentuh,
sangat inspiratif. Selamat membaca (lagi) dan semoga bermanfaat....)
TRUE LOVE
Kisah ini terjadi di Beijing Cina, seorang gadis bernama Yo Yi Mei
memiliki cinta terpendam terhadap teman karibnya di masa sekolah. Namun
ia tidak pernah mengungkapkannya, ia hanya selalu menyimpan di dalam
hati dan berharap temannya bisa mengetahuinya sendiri. Tapi sayang
temannya tak pernah mengetahuinya, hanya menganggapnya sebagai sahabat,
tak lebih.
Suatu hari Yo Yi Mei mendengar bahwa sahabatnya akan
segera menikah hatinya sesak, tapi ia tersenyum “Aku harap kau
bahagia“. Sepanjang hari Yo Yi Mei bersedih, ia menjadi tidak ada
semangat hidup, tapi dia selalu mendoakan kebahagiaan sahabatnya
12 Juli 1994 sahabatnya memberikan contoh undangan pernikahan yang akan
segera dicetak kepada Yi mei, ia berharap Yi Mei akan datang,
sahabatnya melihat Yi Mei yang menjadi sangat kurus & tidak ceria
bertanya “Apa yang terjadi dengamu, kau ada masalah? Yi mei tersenyum
semanis mungkin ” Kau salah lihat, aku tak punya masalah apa-apa, wah
contoh undanganya bagus, tapi aku lebih setuju jika kau pilih warna
merah muda, lebih lembut..” Ia mengomentari rencana undangan sahabatnya
tesebut. Sahabatnya tersenyum “Oh ya, ummm aku akan menggantinya,
terimakasih atas sarannya Mei, aku harus pergi menemui calon istriku,
hari ini kami ada rencana melihat-lihat perabotan rumah.. daag!“. Yi Mei
tersenyum, melambaikan tangan, hatinya yang sakit.
18 Juli
1994 Yi Mei terbaring di rumah sakit, ia mengalami koma, Yi Mei mengidap
kanker darah stadium akhir. Kecil harapan Yi Mei untuk hidup, semua
organnya yang berfungsi hanya pendengaran, dan otaknya, yang lain bisa
dikatakan “mati“ dan semuanya memiliki alat bantu, hanya mujizat yang
bisa menyembuhkannya. Sahabatnya setiap hari menjenguknya, menunggunya,
bahkan ia menunda pernikahannya. Baginya Yi Mei adalah tamu penting
dalam pernikahannya. Keluaga Yi Mei sendiri setuju memberikan “suntik
mati“ untuk Yi Mei karena tak tahan melihat penderitaan Yi Mei.
10 Desember 1994 Semua keluarga setuju besok 11 Desember 1994 Yi Mei
akan disuntik mati dan semua sudah ikhlas, hanya sahabat Yi Mei yang
mohon diberi kesempatan berbicara yang terakhir, sahabatnya menatap Yi
Mei yang dulu selalu bersama. Ia mendekat berbisik di telinga Yi Mei
“Mei apa kau ingat waktu kita mencari belalang, menangkap kupu kupu? Kau
tahu, aku tak pernah lupa hal itu, dan apa kau ingat waktu di sekolah
waktu kita dihukum bersama gara-gara kita datang terlambat, kita
langganan kena hukum ya? “
“Apa kau ingat juga waktu aku
mengejekmu, kau terjatuh di lumpur saat kau ikut lomba lari, kau marah
dan mendorongku hingga aku pun kotor? Apakah kau ingat aku selalu
mengerjakan PR di rumahmu? Aku tak pernah melupakan hal itu..“
“Mei, aku ingin kau sembuh, aku ingin kau bisa tersenyum seperti dulu,
aku sangat suka lesung pipitmu yang manis, kau tega meninggalkan
sahabatmu ini ?” Tanpa sadar sahabat Yi Mei menangis, air matanya
menetes membasahi wajah Yi Mei
“ Mei.. kau tahu, kau sangat
berarti untukku, aku tak setuju kau disuntik mati, rasanya aku ingin
membawamu kabur dari rumah sakit ini, aku ingin kau hidup, kau tahu
kenapa? Karena aku sangat mencintaimu, aku takut mengungkapkan padamu,
takut kau menolakku “
“Meskipun aku tahu kau tidak mencintaiku,
aku tetap ingin kau hidup, aku ingin kau hidup, Mei tolonglah,
dengarkan aku Mei.. bangunlah..!!“ Sahabatnya menangis, ia menggengam
kuat tangan Yi Mei. “Aku selalu berdoa Mei, aku harap Tuhan berikan
keajaiban buatku, Yi Mei sembuh, sembuh total. Aku percaya, bahkan kau
tahu? Aku puasa agar doaku semakin didengar Tuhan“
“Mei aku tak
kuat besok melihat pemakamanmu, kau jahat..!! Kau sudah tak
mencintaiku, sekarang kau mau pergi, aku sangat mencintaimu.. Aku
menikah hanya ingin membuat dirimu tidak lagi dibayang-bayangi diriku
sehingga kau bisa mencari pria yang selalu kau impikan, hanya itu Mei..“
“Seandainya saja kau bilang kau mencintaiku, aku akan membatalkan
pernikahanku, aku tak peduli.. tapi itu tak mungkin, kau bahkan mau
pergi dariku sebagai sahabat“
Sahabat Yi mei mengecup pelan
dahi Yi Mei, ia berbisik ”Aku sayang kamu, aku mencintaimu” suaranya
terdengar parau karena tangisan. Dan apa yang terjadi? Its amazing!! 7
jam setelah itu dokter menemukan tanda-tanda kehidupan dalam diri Yi
Mei, jari tangan Yi Mei bisa bergerak, jantungnya, paru-parunya, organ
tubuhnya bekerja, sungguh sebuah keajaiban!! Pihak medis menghubungi
keluarga Yi Mei dan memberitahukan keajaiban yang terjadi. Dan sebuah
mujizat lagi, masa koma lewat, pada tgl 11 Des 1994.
14 Des
1994, saat Yi Mei bisa membuka mata dan berbicara, sahabatnya ada
disana, ia memeluk Yi Mei menangis bahagia, dokter sangat kagum akan
keajaiban yang terjadi.“ Aku senang kau bisa bangun, kau sahabatku
terbaik“ sahabatnya memeluk erat Yi Mei
Yi Mei tersenyum “Kau
yang memintaku bangun, kau bilang kau mencintaiku, tahukah kau aku
selalu mendengar kata-kata itu, aku berpikir aku harus berjuang untuk
hidup“, “Lei, aku mohon jangan tinggalkan aku ya, aku sangat
mencintaimu” Lei memeluk Yi Mei “Aku sangat mencintaimu juga“
17 Februari 1995 Yi Mei & Lei menikah, hidup bahagia dan sampai
dengan saat ini pasangan ini memiliki 1 orang anak laki laki yang telah
berusia 14 tahun. Kisah ini sempat menggemparkan Beijing.
Apa hikmah dari cerita ini?
KOMUNIKASI dan ASUMSI.
Betapa banyak orang menderita hidupnya hanya karena dua hal ini, salah ASUMSI dan salah KOMUNIKASI.
Katakanlah sejujurnya sebelum semuanya terlambat!!
Bagaimana menurut Anda?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar