Perjalanan berikut nya yang harus saya lakukan adalah ke
Aceh dan Medan. Saya berangkat hari minggu tanggal 22 Maret 2015, dengan
pesawat Garuda, dari Palembang Tujuan Medan.
Semua berjalan dengan sesuai rencana. Dan mendarat dengan
selamat di Bandara Kuala Namu pada sore hari. Dan setelah istirahat sejenak,
saya naik taksi dari bandara menuju kota Medan, dimana saya menginap di Hotel
Santika Dyandra & Convention Hotel.
Setelah reservasi dan check-in selesai, saya bertanya
masalah channel televise, karena malam hari nya aka nada pertandingan sepakbola
liga Inggris, dimana Team kesayangan saya, yaitu Liverpool akan menjamu MU di
stadion Anfiled. Ternyata di salah satu Ruang Meeting di Hotel tersebut, aka
nada Nonton Bareng, dengan tiket yang relative terjangkau, yaitu Rp. 30,000.-
Setelah mandi dan makan malam, maka sesuai rencana saya
menonton pertandingan Liga Inggris tersebut, saying, team kesayangan saya kalah
1 -2. Pertandingan belum selesai, saya sudah kembali ke kamar, malas menonton
nya. Untuk kemudian tidur, karena ke-esok-an hari nya, anak-anak buah saya akan
menjemput di Hotel pukul 07.00 WIB untuk melakukan perjalanan dinas ke Aceh
Tamiang.
Sesuai rencana, saya dijemput pukul 07.00 oleh staff saya.
Oh ya, anak-anak buah saya, dari Palembang ke Medan dengan membawa kendaraan
Ford Everest, karena harus langsung bekerja di Rantau (Aceh – Tamiang).
Membutuhkan waktu sekitar 3 hari 2 malam untuk mencapai Medan, karena saya
tidak mengijinkan mereka untuk melakukan perjalanan di malam hari.
Perjalanan dari Medan menuju Aceh Tamiang membutuhkan waktu
sekitar 5 Jam. Sampai di Rantau, sekitar
pukul 12.00 WIB, kami makan siang dan sholat di Masjid PT.Pertamina Asset 1 EP
Rantau. Pukul 14.00 kami meeting dengan client, sekaligus anak-anak buah
membuat surat ijin kerja dan lain-lain. Lalu kami juba meeting di PDSI. Setelah
selesai semuanya, saya memutuskan untuk kembali ke Medan dengan menggunakan
Travel. Karena jika saya diantar oleh anak buah, sampai Medan, sementara
ke-esokkan hari nya mereka harus bekerja di lokasi Rantau, terlalu lelah. Dan
saya kasihan kepada mereka, sehingga saya putuskan untuk naik Travel saja.
Saya bersyukur, karena tidak menunggu lama, sudah ada Kijang
Kapsul yang akan mengantar saya ke Medan, ada 4 penumpang didalam. Perjalanan
sangat lancar, dan membutuhkan waktu hanya 2,5 Jam perjalanan !!!!! dari Aceh
Tamiang menuju Hotel di Kota Medan.
Ke-esok-an harinya, hari Selasa pada tanggal 24 Maret 2015,
saya dijemput oleh Client untuk menuju Pematang Siantar. Serta diajak
berkeliling kota, dan diantar ke parapat, Danau Toba. Karena cuaca yang tidak
mendukung dan hujan lebat, kami tidak jadi nyebrang ke Pulau Samosir. Tetapi
singgah di tempat peristirahatan Presiden pertama RI, saat dibuang oleh Belanda
ke Parapat, yaitu Bung Karno, beserta Sutan Syahrir dan KH Agus Salim.
Didampingi oleh Juru Kunci nya yang asli Sumatera Barat (Sdr. Zamzani), kami
dijelaskan dan diceritakan semua hal terkait dengan tempat peristirahatan
tersebut.
Rekan saya yang asli Siantar, dan sudah puluhan kami ke
Danau Toba, belum pernah sekalipun bisa masuk ke Rumah Peristirahatan tersebut,
baru kami ini bisa masuk. Rejeki saya ??. entahlah. Malam nya kami turun ke
Siantar, dan saya diantar ke Medan oleh rekan saya tersebut. Setelah sampai di
Medan, rekan saya juga menginap di Hotel yang sama, untuk ke-esok-an hari nya
mengantar saya ke Bandara Kuala Namu, untuk kembali ke Palembang.
Thanks guys…..