Duri, adalah Ibukota Kecamatan Mandau. Tahun 2010 sampai tahun 2011, saya ditugaskan di kota ini. Dan kemarin tanggal 02/05/2014, saya berkesempatan untuk kembali ke kota ini, untuk menghadiri Undangan Pernikahan salah seorang karyawan Chevron.
Karena saya sedang bertugas di Batam, dan tanggal 01/05/2014 adalah hari libur (hari Buruh), maka dari Batam tanggal 30/04/2014 saya berangkat ke Jakarta untuk meeting di Jakarta sekaligus kumpul bersama keluarga.
Tanggal 02/05/2014, saya menuju ke Pekanbaru dengan memakai pesawat Garuda, mendarat di Pekanbaru. Dan saya dijemput oleh salah seorang teman saya yang berdomisili di Kota Duri. Banyak informasi yang diceritakan oleh teman saya terkait dengan kemajuan dan perkembangan kota Duri. "Tidak banyak perubahan yang terjadi" katanya. Padahal, Duri adalah salah satu kota terkaya di Dunia, dengan penghasilan Minyak nya yang berlimpah yang dikelola oleh salah satu Perusahaan Minyak Dunia. Menurut wikipedia, Kabupaten Bengkalis (yang didalam nya ada Duri), adalah Kabupaten terkaya nomor 2 setelah Kutai Kartanegara (kalimantan Timur). Sempat ada wacana Kota Duri untuk menjadi Kabupaten, tetapi teman saya belum tahu perkembangan nya.
Satu hal yang cukup membuat saya aneh, perjalanan dari Pekanbaru ke Duri, yang biasanya bisa ditempuh 2 atau 3 Jam, sekarang membutuhkan waktu yang sangat lama, bisa sampai 5 atau 6 Jam perjalanan. Bahkan kadang lebih.......
Penyebabnya adalah proses pelapisan jalan, baik dengan di Aspal maupun melalui Pengecoran, yang proses pengerjaan sangat lambat. September tahun lampau (2013) saya ke kota Duri, saat itu sedang dilakukan pelapisan jalan, baik dengan di Aspal maupun melalui Pengecoran. Ternyata, sampai saat ini, masih juga belum selesai, entah sampai kapan......
Proses pengerjaan pelapisan dan pengecoran yang lambat, ditambah dengan tidak disiplin nya pengguna jalan, baik mobil pribadi, angkutan umum, truk Balak, truk CPO dan lain-lain, semakin menambah semrawut nya perjalanan saya ke Kota Duri. Kami sempat ber-istirahat di daerah Kandis untuk makan, pilihan kami setiap ke Duri adalah rumah makan "Pondok Bamboe". Dan alhasil perjalanan sampai di Kota Duri ditempuh dengan 6 Jam......
Seperti yang disampaikan sebelumnya, Kota Duri yang tidak banyak perubahan, ternyata benar. Salah satu kota terkaya di Indonesia, tidak nampak kekayaannya dalam kehidupan sehari-hari Masyarakatnya.
Saya menginap di Hotel Grand Zuri, salah satu hotel dari sedikit hotel di kota Duri, yang termasuk kategori baik. Dan saya selalu menginap di Hotel ini, setiap kali ke kota ini.
Baru sampai, sudah terbayang sengsaranya akan perjalanan pulang kembali ke Pekanbaru dari Duri, untuk kembali ke Batam.......
Duri, adalah cerminan dari kota-kota kecamatan di Indonesia, yang tidak nampak kelebihan nya sama sekali sebagai salah satu kota kecamatan terkaya di Indonesia. Wahaca sekitar 5 tahun yang lalu, untuk membuat jalan tol dari Pekanbaru ke Dumai, yang melalui kota Duri, masih terus bergulir sebagai wacana.......
Konon katanya beberapa saat yang lalu, sempat ada wacana untuk membuat Bandara di wilayah Kabupaten Bengkalis, tetapi tidak jadi, entah mengapa. Mungkin Ibukota Propinsi Riau khawatir, jika pembuatan Bandara jadi, maka dipastikan Pekanbaru akan sepi. Sama seperti Kalimantan Timur, yang ber-Ibukota Samarinda, tetapi jauh lebih ramai Kota Balikpapan. Atau Kepulauan Riau, yang ber-Ibukota Tanjung Pinang, tetapi jauh lebih ramai di Pulau / Kota Batam....
Duri oh Duri nasibmu..... Crude Oil sebagai sumber utama kekayaan Kota Duri, semakin hari semakin berkurang cadangan minyak bumi nya, karena ini adalah Sumber Daya Alam yang tidak tergantikan.