Senin, September 19, 2011

PENUGASAN DI KOTA DURI - RIAU

Duri adalah ibu kota Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis, Riau, Indonesia. Duri terletak di Kecamatan Mandau, berada di lajur Jalan Raya Lintas Sumatera, sekitar 120 km dari Pekanbaru dalam perjalanan menuju Medan. Duri berbatasan langsung dengan Dumai di utara, Kecamatan Pinggir di selatan, dan Kecamatan Rantau Kopar di barat

Hasil Bumi

Duri adalah salah satu ladang minyak di Provinsi Riau. Ladang Minyak Duri telah dieksploitasi sejak tahun 50-an dan masih berproduksi oleh PT. Chevron Pacific Indonesia (CPI). Bersama Minas dan Dumai, Duri menyumbang sekitar 60% produksi minyak mentah Indonesia, dengan rata-rata produksi saat ini 400.000-500.000 barel per hari.

Minyak mentah yang dihasilkan, meskipun tidak sebaik lapangan minyak Minas, merupakan salah satu minyak dengan kualitas terbaik di dunia, yakni Duri Crude. Pada bulan November 2006, Ladang Minyak Duri atau Duri Steam Flood Field mencapai rekor produksi 2 miliar barel sejak pertama kali dieksplorasi pada 1958. Untuk menunjang produksi ini, di Duri terdapat puluhan perusahaan kontraktor besar, hingga perusahaan kontraktor-kontraktor kecil.

Fakta sebagai penghasil minyak tidak berarti bahwa kota ini adalah kota yang makmur dan maju. Sampai saat ini kota Duri hanya terdiri dari dua jalan utama, yaitu Jalan Jenderal Sudirman dan Jalan Hang Tuah. Di Pokok Jengkol, Jalan Raya Dumai-Pekanbaru yang merupakan bagian dari Jalan Raya Lintas Sumatera bercabang dua. Satu menjadi Jalan Sudirman yang merupakan pusat kota lama dan satu menjadi Jalan Hang Tuah yang menjadi pusat pertumbuhan baru.

Fasilitas dan infrastruktur

Di Jalan Sudirman terdapat pasar simpang padang yang bersambung dengan pasar santika. Di jalan ini juga berdiri sebuah pusat perbelajaan menengah yang sudah aktif sejak tahun 2008 dan Mandau Town Square yang masih dalam tahap pembangunan. Selain itu terdapat kantor pos dan kantor kecamatan yang dilengkapi dengan gedung pertemuan Bathin Batuah, puskesmas, restoran, dan beberapa toko buku. Jalan ini merupakan pusat aktivitas ekonomi kota Duri. Menjelang kantor camat, juga ada sebuah tempat pengisian bahan bakar umum.

Jalan Hang Tuah mulai berkembang di awal tahun 2000 dengan berdirinya secara hampir bersamaan ratusan rumah toko. Jalan ini juga telah diperlebar menjadi 4 jalur dengan pembatas jalan di tengahnya dan menjadi pusat aktivitas ekonomi baru. Bank, kantor Telkom, PLN, rumah sakit, dan masjid raya berada di jalan ini. Dua hotel berbintang dua terdapat di jalan ini.

Saat ini, di daerah Balairaja, PT CPI sedang membangun sebuah gedung serbaguna, yakni Gedung Serbaguna Mandau, yang nantinya akan menggantikan gedung Bathin Batuah sebagai tempat konferensi dan berbagai pertemuan formal di Kecamatan Mandau/Pinggir.

Sumber : Wikipedia

Ibu Kota
Luas
Penduduk
Kelurahan
Desa
Suhu Max/ Min

: Duri kecamatan Mandau
: 937,47 Km²
: 235.109
: 9
: 6
: 34°C / 25°C

Batas Kecamatan
Sebelah Utara berbatasan dengan Kodya Dumai & Kec. Bukit Batu
Sebelah Selatan berbatasan dengan Kec. Mandau
Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Rokan Hulu
Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Bukit Batu

Letak Wilayah Kecamatan
100°56’10” Lintang Utara s/d 101°43’26” Lintang Utara
0°56’12” Bujur Timur s/d 1°28’17” Bujur Timur

Jika anda ingin melihat gajah yang patuh dan dapat diajar untuk bermain bola kaki, atau melakukan atraksi lainnya, anda tidak harus ke Wai Kambas Lampung. Anda dapat mengunjungi Duri di Kecamatan Mandau. Di kota ini, tepatnya di Desa Sebanga sejak beberapa tahun yang lalu telah dijadikan sebagai pusat pelatihan gajah. Jika anda mengunjungi tempat ini tidak saja kita dapat melihat gajah-gajah yang patuh dan boleh disuruh membuat atraksi, tetapi kitapun dapat menunggangi dengan dipandu oleh para pawang gajah.

Untuk menempuh lokasi ini tidaklah sulit karena tersedia transportasi umum. Jika dari Dumai jarak perjalanan yang ditempuh sekitar 80 km, sedangkan dari Pekan Baru maka perjalanan yang ditempuh sekitar 239 km

sumber : situs pemerintah Bengkalis

———————————————————————————–

Agustus 2010, tepatnya tanggal 09, sampai dengan saat ini , 19 September 2011, saya ditugaskan oleh Kantor untuk bekerja dan berrmukim di Kota Duri, sebagai salah satu cabang besar, selain cabang-cabang lainnya di seluruh Indonesia.

Kecamatan Duri, terkenal juga dengan Kecamatan yang diatas minyak dan dibawah minyak, maksudnya adalah minyak bumi dan minyak sawit.

Kota minyak ini didiami oleh penduduk asli (Suku Sakai) yang sudah tergusur jauh di pedalaman hutan, ada pula penduduk Melayu yang merasa memiliki duri yang jumlahnya mungkin hanya sekitar 10 % saja skr, Mayoritas penddudk dikuasai oleh Orang-orang Minang yang merantau sekitar 40 %, Suku Batak perantauan sekitar 20 %, 10 % pendatang dari Tanah jawa dan sisanya 10 % campuran dari berbagai suku. Bahasa yang digunakan adalah bahasa Minang.

Kultur di kota ini kental sekali dengan syariat ISLAM karena di diami oleh mayoritas Suku Minang yang sebagaimana kita ketahui sangat menjunjung tinggi syariat agama ISLAM, sedangkan suku BATAK perantauan sebagian besar mendiami daerah Sebanga. Bagi yang merantau dariTanah Jawa, Pasti akan sangat tersiksa sekali dengan makanan disini karena kebanyakan warungnya menjual masakan padang yang pedas, bersantan dan bernasi pera (agak keras)< tidak banyak restoran atau warung yang menjual masakan khas jawa.

Pendidikan juga sudah lumayan maju, mungkin karena ada komplek Chevron (PT. Chevron Pacific Indonesia) yang notabene ada fasilitas sekolah yg bertaraf internasional, seperti Sekolah Mutiara (Playgroup s/d SLTA) dan Cendana. Masyarakat umum yang bersekolah di tempat ini terbatas. Sekolah- sekolah Negeri, juga relative sudah cukup bagus.

Ada kesenjangan sosial antara penduduk asli dengan para pekerja (Chevron maupun para kontraktor Chevron), kehidupan ekonomi yang berbeda 180 derajat. Mayoritas rumah-rumah yang bagus di pedalaman duri adalah rumah orang Karyawan Chveron atau Kontraktor Chevron, tapi di sisi lain ada rumah yg hanya terbuat dari gubuk milik penduduk asli.

Menurut teman-teman di Duri, konon jika sudah meminum air yang berasal dari tanah Duri, pasti akan kembali lagi ke Duri, entah kapan dan entah benar atau tidak..……………

1 komentar: